Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Reaksi bersaing SN2 dan E2

Hai teman-teman pada pertemuan sebelumnya kita  sudah membahas mengenai reaksi bersaing antara SN1 dan E1. Maka pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan kita yaitu mengenai reaksi bersaing antara SN2 dan E2. Dikatakan reaksi bersaing karena terdapatnya lebih dari satu reaksi yang mengakibatkan terjalinnya hubungan antara alkil halida dengan sebuah nukleofil atau basa. Reaksi SN2 dan E2 bisa dikatakan kembar tapi tidak identik. Mereka memiliki kesamaan yaitu sama-sama terpengaruh oleh basa kuat dan pelarut polar. Reaksi E2 selalu mengikuti tahapan jalan reaksi SN2, hal ini lah yang mengakibatkan terjadinya persaingan antara kedua reaksi ini. Ketika terjadi persaingan antara SN2 dan E2, reaksi SN2 akan lebih mudah mewujudkan keinginannya untuk terjadi jika dibandingkan dengan reaksi E2, hal ini diakibatkan karena reaksi SN2 ini kurang basa dibandingkan reaksi E2. Jika semakin tinggi derajat kebasaan suatu reaksi,  maka semakin besar pula peluang reaksi eliminasi

Reaksi Bersaing SN1 dan E1

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang reaksi bersaing antara SN1 dan E1. Dikatakan reaksi bersaing karena terdapatnya lebih dari satu rasa yang mengakibatkan terjalinnya hubungan antara alkil halida dengan sebuah nukleofil atau basa. Terjadinya persaingan antara SN1 dan E1  ini yaitu ketika mereka bercampur di dalam suatu reaksi. Reaksi SN1 bisa terwujud jika sesuatu yang dapat melarutkannya bersifat basa lemah. Sedangkan reaksi E1 dapat terwujud jika dilarutkannya basa yang lemah didalam pelarut yang polar. Reaksi  persaingan antara SN1 dan E1 ini dapat terjadi pada basa lemah dan pelarut protik seperti etanol dan asam asetat. contoh: Permasalahan:  1. Mengapa bisa reaksi antara SN1 dan E1 dikatakan reaksi bersaing? 2. Apa yang menyebabkan reaksi SN1 dan E1 ini bersaing? 3. Jika reaksi SN1 dan E1 bersaing, bagaimana cara kita menentukan dia termasuk reaksi SN1 (substitusi) atau E1 (eliminasi)?