Langsung ke konten utama

Reaksi Eliminasi

Reaksi Eliminasi terbagi menjadi dua yaitu reaksi E1 dan reaksi E2. Pada kesempatan kali ini kita aka melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya, kalau kemaren kita membahas tentang reaksi E2, maka sekarang kita akan membahas tentang reaksi E1. 

2. Reaksi E1
Reaksi eliminasi unimolekuler merupakan sinonim dari reaksi E1, reaksi ini berjalan dalam dua alur . Alur awal terdiri dari ionisasi dan alur selanjutnya yaitu deprotonisasi. Ionisasi ialah putusnya jalinan karbon-halogen yang menghasilkan sesuatu diantara karbokation. Sedangkan deprotonasi adalah tahapan untuk moveon dari proton. untuk lebih jelas perhatikan mekanisme reaksi E1 berikut ini :

Mekanisme reaksi eliminasi E1
Reaksi eliminasi E1 terjadi dalam dua tahap:
1. Tahap lambat


Br dan halida lainnya merupakan leaving group yang baik sehingga Br akan cenderung melepaskan ikatannya dengan C. C yang lebih elektropositif akan kekurangan rapatan elektron sehingga C yang elektropositif akan bermuatan parsial positif dan Br yang lebih elektronegatif bermuatan parsial negatif. setelah Br lepas, maka C akan kekurangan elektron dan menghasilkan sebuah karbokation.


2. Tahap cepat




OR merupakan reaksi nukleofilik yang memiliki pasangan elektron bebas akan menyerah H pada karbon beta. Karbon C beta akan memiliki elektron berlebih, yang kemudian digunakan untuk menstabilkan karbokation dengan membentuk ikatan rangkap antara karbon alfa dan beta.


Contoh reaksi eliminasi E1:





Permasalahan:
1. Mengapa Laju reaksi eliminasi E2 dipengaruhi hanya oleh konsentrasi alkil halida?
2. Mengapa alkil halida tersier bereaksi lebih cepat daripada alkil halida lain?
3. Mengapa setiap reaksi SN1, SN2, E1, E2 selalu berhubungan dengan alkil halida? Mengapa tidak yang lain saja?

Komentar

  1. Nama : Rahma
    Nim : A1C117018
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    kenapa hanya konsentrasi alkil halida yang mempengaruhi laju reaksi pada E1.menurut saya itu dikarnakan pembentukan karbokationnya merupakan tahap paling lambat, alias tahap penentu laju. Karenanya, kinetika orde pertama berlaku (unimolekular) atau E1.
    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr.wb
    Saya Liveya parandika dengan Nim A1C117014 saya akan mencoba menjawab permasalahan no.2
    Menurut pendapat saya karena adanya Karbokation, Karbokation ini berfungsi sebagai pendonor Proton dalam senyawa basa. kondisi senyawa basa ini sebagai akseptor atau penerima proton dari atom karbon yang bermuatan positif.
    Semoga membantu 🙏

    BalasHapus
  3. assalamualikukum wr. wb
    nama saya yossi mahardani NIM A1C117034 saya akan mencoba menjawab pertanyaan no .3
    menurut satya mengapa pada reaksi SN1, SN2, E1, E2 selalu berhubungan dengan alkil halida karena alkil halida itu merupakan atom c kiral . diamana pada mekanisme pada SN1, SN2, E1, E2 syaratnya adalah pada atom c kiral.
    semoga dapat membantu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Eliminasi

R eaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa dan juga reaksi yang hidrogennya berkurang dan mengakibatkan terbentuknya  ikatan baru serta reaksi yang terjadi dengan adanya bantuan basa. Pada reaksi ini molekul senyawa yang berikatan tunggal (ikatan jenuh) berubah menjadi senyawa berikatan rangkap (ikatan tak jenuh) dengan melepaskan molekul yang kecil. Reaksi Eliminasi terbagi menjadi dua yaitu reaksi Eliminasi E1 dan reaksi Eliminasi E2. Pada kesempatan kali ini kita terlebih dahulu akan membahas mengenai reaksi eliminasi E2. 1. Reaksi Eliminasi E2 Reaksi Eliminasi E2 disebut juga sebagai reaksi eliminasi bimolekuler . Reaksi E2 ini berlangsung dalam satu tahap, dimana pemutusan dan pembentukan ikatan terjadi secara bersamaan. Reaksi E2 ini mengalami orde reaksi 2 Karena ada dua faktor konsentrasi yang mempengaruhi laju reaksi, konsentrasi reaktan dan produk. Reaksi E2 ini juga larut dalam pelarut polar aprotic dan menyukai basa kuat

Prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik ( 2)

Assalamualaikum teman-teman, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya yaitu akan membahas prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik fokus senyawa quersetin bagian dari golongan flavonoid. Quersetin ( C 15 H 10 O 7 ) digunakan untuk mengurangi peradangan, memerangi radikal bebas, mencegah penyakit neurologis, antioksidan, anti kanker dan sebagainya. Rumus struktur quersetin  Kuersetin termasuk golongan flavonoid yang terdapat salah satunya di dalam buah anggur. Gambar buah anggur  Quersetin disintesis dimana gugus metil dimasukkan pada posisi ortho ke gugus hidroksi gugus katekol untuk meningkatkan aktivitas penyerapan radikal. Mirip dengan katekin, quersetin mengambil radikal bebas melalui reaksi transfer elektron. Kation radikal yang terbentuk setelah transfer elektron terdelokalisasi dan distabilkan dengan diperkenalkan kelompok donor elektron. Selain itu perantara kation radikal dari quersetin diharapkan makin distabilkan oleh efek

Prinsip-Prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (1)

Disini saya akan membahas prinsip-prinsip sintesis senyawa organik. Prinsipnya yaitu: 1. Diskoneksi Diskoneksi adalah pemutusan hubungan sehingga menjadi hubungan yang lebih sederhana. Ada beberapa pedoman dalam diskoneksi: a. Analisis - Pemutusan diusahakan di antara agar didapatkan bagian yang sama besar. - Mengutamakan rantai yang lurus agar gangguan dapat terjadi tapi lebih sedikit. - Senyawa aromatik  pemutusan hubungan dilakukan pada gugus penggantinya. - mengenal gugus fungsi dan  target - melakukan diskoneksi dengan reaksi yang mungkin b. Sintesis - membuat konsep  berdasarkan pengamatan  awal bahan - bila gagal dilakukan pengkajian ulang c. Pendekatan diskoneksi yang digunakan - senyawa aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida alifatik : substitusi nukleofilik - senyawa alķohol : mereaksikan karbonil dengan pereaksi grignard - senyawa eter dan tioeter : mekanisme  Sn atau williamso