Langsung ke konten utama

Metabolisme Biomolekul Nukleotida

Assalamualaikum teman teman kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari pertemuan sebelumnya, kalau pada pertemuan sebelumnya kita sudah membahas mengenai konsep teoritis biomolekul yang meliputi gula, Karbohidrat, asam amino dan protein maka pada pertemuan kali ini kita akan membahas lebih rinci mengenai metabolisme  biomolekul Nukleotida.




Nukleotida ialah bagian dari DNA dan RNA, yang mengandung gula, gugus fosfat dan basa nitrogen. Ada 8 Nukleotida yang terdapat dalam DNA dan RNA, pada RNA ( Adenosin, guanosin, sitidin, uridin), pada DNA ( deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksitidin, deoksitidin).

Nukleotida memiliki nama lain A, T, G, C Dan U, nama ini diambil dari basa nitrogen mereka sendiri. T adalah Timin dimana Timin ini hanya terdapat pada DNA, sedangkan U adalah urasil dimana urasil ini hanya terdapat pada RNA. Sedangkan basa nitrogen selain Timin dan Urasil ditemukan keduanya yaitu pada DNA dan RNA.

Nukleotida terdapat miliaran didalam gen manusia, jika Nukleotida ini satu saja ada yang berubah maka akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia seperti kanker, fibrosis kitik.

Nukleotida dalam tubuh bermanfaat sebagai Pengganti jaringan yang buruk atau rusak. Nukleotida terdapat juga pada ASI yang berguna sebagai Penambah kekebalan atau antibodi pada bayi.

Contoh makanan yang mengandung Nukleotida seperti Daging merah, kacang, ikan, buah, sayur. Nukleotida Terbentuk secara alami didalam tubuh, Nukleotida biasanya terdapat didalam jaringan kulit, Sel darah merah dan putih, Dan juga pada antibodi tubuh. Pada saat tertentu jika keadaan Nukleotida kritis Sehingga mengakibatkan kadar Nukleotida yang digunakan itu meningkat sehingga Diperlukan makanan yang banyak mengandung Nukleotida tadi seperti yang telah dijelaskan diatas. Berikut reaksi pada Nukleotida:

Permasalahan:
1. Apa serta bagaimana Nukleotida didalam gen itu bisa berubah sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kanker?
2. Mengapa bisa pada DNA terdapat Timin sedangkan pada RNA terdapat Urasil? Dan apa penyebabnya?
3. Bagaimana manusia bisa saling mendonorkan darah jika kita tinjau dari Nukleotida nya?

Komentar

  1. Assalamualaikum wr wb.
    Saya Khairil Liza
    NIM A1C117036

    Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2 dari raidil, yaitu pada DNA terdapat timin, sedangkan pada RNA terdapat urasil. Hal ini dapat terjadi karena:
    1. Timin dapat berikatan dengan tambahan oksigen (deoksiribosa), sedangkan urasil dapat berikatan dengan ribosa. Apabila urasil berikatan dengan deoksiribosa, maka sistem struktur dari RNA itu sendiri akan berantakan.
    2. Enzim yang terdapat pada sistem kerja DNA lebih cocok dengan timin, sedangkan enzim yang bekerja pada sistem kerja RNA lebih cocok struktur dan komposisinya dengan urasil.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Saya Ariyansyah
    NIM A1C117050
    Saya akan mencoba membantu pertanyaan no 1
    Jika nukleotida mengalami perubahan makan akan terjadi perubahan atau pergeseran pada struktur DNA, dengan demikian DNA mengalami kerusakan, kerusakan pada DNA menyebabkan pembelahan sel menjadi tak terkendali kemudian dari sini timbullah sel kanker. Terima kasih, semoga membantu

    BalasHapus
  3. 3. Menurut saya, kita ketahui bahwa nukleotida itu sebagai sumber energi yang mendorong bermacam-macam reaksi (ATP), serta dia juga dapat berperan dalam mendonorkan darah sehingga manusia bisa saling mendonorkan darah
    semoga membantu:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Eliminasi

R eaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa dan juga reaksi yang hidrogennya berkurang dan mengakibatkan terbentuknya  ikatan baru serta reaksi yang terjadi dengan adanya bantuan basa. Pada reaksi ini molekul senyawa yang berikatan tunggal (ikatan jenuh) berubah menjadi senyawa berikatan rangkap (ikatan tak jenuh) dengan melepaskan molekul yang kecil. Reaksi Eliminasi terbagi menjadi dua yaitu reaksi Eliminasi E1 dan reaksi Eliminasi E2. Pada kesempatan kali ini kita terlebih dahulu akan membahas mengenai reaksi eliminasi E2. 1. Reaksi Eliminasi E2 Reaksi Eliminasi E2 disebut juga sebagai reaksi eliminasi bimolekuler . Reaksi E2 ini berlangsung dalam satu tahap, dimana pemutusan dan pembentukan ikatan terjadi secara bersamaan. Reaksi E2 ini mengalami orde reaksi 2 Karena ada dua faktor konsentrasi yang mempengaruhi laju reaksi, konsentrasi reaktan dan produk. Reaksi E2 ini juga larut dalam pelarut polar aprotic dan menyukai basa kuat

Prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik ( 2)

Assalamualaikum teman-teman, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya yaitu akan membahas prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik fokus senyawa quersetin bagian dari golongan flavonoid. Quersetin ( C 15 H 10 O 7 ) digunakan untuk mengurangi peradangan, memerangi radikal bebas, mencegah penyakit neurologis, antioksidan, anti kanker dan sebagainya. Rumus struktur quersetin  Kuersetin termasuk golongan flavonoid yang terdapat salah satunya di dalam buah anggur. Gambar buah anggur  Quersetin disintesis dimana gugus metil dimasukkan pada posisi ortho ke gugus hidroksi gugus katekol untuk meningkatkan aktivitas penyerapan radikal. Mirip dengan katekin, quersetin mengambil radikal bebas melalui reaksi transfer elektron. Kation radikal yang terbentuk setelah transfer elektron terdelokalisasi dan distabilkan dengan diperkenalkan kelompok donor elektron. Selain itu perantara kation radikal dari quersetin diharapkan makin distabilkan oleh efek

Prinsip-Prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (1)

Disini saya akan membahas prinsip-prinsip sintesis senyawa organik. Prinsipnya yaitu: 1. Diskoneksi Diskoneksi adalah pemutusan hubungan sehingga menjadi hubungan yang lebih sederhana. Ada beberapa pedoman dalam diskoneksi: a. Analisis - Pemutusan diusahakan di antara agar didapatkan bagian yang sama besar. - Mengutamakan rantai yang lurus agar gangguan dapat terjadi tapi lebih sedikit. - Senyawa aromatik  pemutusan hubungan dilakukan pada gugus penggantinya. - mengenal gugus fungsi dan  target - melakukan diskoneksi dengan reaksi yang mungkin b. Sintesis - membuat konsep  berdasarkan pengamatan  awal bahan - bila gagal dilakukan pengkajian ulang c. Pendekatan diskoneksi yang digunakan - senyawa aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida alifatik : substitusi nukleofilik - senyawa alÄ·ohol : mereaksikan karbonil dengan pereaksi grignard - senyawa eter dan tioeter : mekanisme  Sn atau williamso