Langsung ke konten utama

Senyawa poliena dan zat warna & kaitannya dengan spektro UV-Vis

Assalamualaikum teman teman, pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya, kalau kemarin kita membahas mengenai senyawa poliena dan zat warna maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai senyawa poliena dan zat warna & kaitannya dengan spektro UV-Vis.


Spektro UV-Vis adalah campuran antara Spektro UV (ultraviolet) dan Vis (visible) yang berarti tampak. Spektro UV adalah cahaya dengan kisaran panjang gelombang 200-400 nm. Sedangkan spektro Vis (tampak) dengan panjang gelombang 400-900 nm. Spektroskopi UV dan  Vis biasanya dimanfaatkan dalam kepentingan baik mengindikasikan identitas ataupun menentukan jumlah komponen. Spektroskopi UV ialah analisis senyawa organik yang mengandung gugus kromofor yaitu diene terkonjugasi dan enon (ketena). Sedangkan spektroskopi Vis (tampak) ialah analisis senyawa bewarna. Jadi spektro UV-Vis dapat juga dikatakan sebagai pengukuran panjang  gelombang dan sinar tampak yang di absorbsi oleh sampel.

Beberapa hal yang mempengaruhi Spektro UV-Vis adalah:

1. Sumber cahaya
Pada spektroskopi UV-VIS asal cahaya harus didapatkan dalam keadaan konstan dan kekuatan nya besar. Pada spektroskopi UV-VIS ada dua sumber cahaya yaitu lampu Tungsten yang mempunyai cahaya dengan kisaran panjang gelombang 350-2200 nm. Lampu deutorium yang mempunyai cahaya dengan kisaran panjang 190-380 nm.

2. Tempat sampel
Tempat sampel merupakan tempat yang nantinya akan menjadi penampung suatu cairan dalam gemerlap cahaya spektrofotometri.

3. Monokromator
Monokromator ini merupakan suatu hal untuk nantinya akan memecah suatu sinar menjadi hanya satu sinar.

4. Detektor
Detektor ini adalah suatu alat yang akan mengejar cahaya yang akan diproses oleh larutan. Dan akan merubah cahaya tersebut menjadi energi listrik serta biasanya ditampilkan dalam bentuk nominal.

Berikut adalah beberapa alat instrumentasi spektro UV-Vis:

1. Tabung Nesler

2. Silinder hehner


Permasalah:
1.Sampel bagaimana yang dapat mengadsorbsi pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet serta cahaya tampak sehingga bisa terjadi spektro UV-Vis?
2.Bila suatu sampel yang dianalisis dengan spektroskopi UV-VIS memberikan A>1, Apa usaha yang harus kita lakukan dan bagaimana menentukan konsentrasi real nya?
3.Bagaimana mekanisme spektro UV-Vis menghasilkan suatu zat warna?

Komentar

  1. Hai raidil, saya ruslan rabani dengan nim a1c117028, coba membantu menyelesaikan permasalahan no 3

    Jadi mekanisme spektro uv-vis diawali dengan pemancaran sinar dari bagian polikromatis, atau sering disebut sinar polikromatis, selanjutnya masuk ke bagian monokromator dimana sinar akan dipilah panjang glombangnya, kemudian akan melelui cuvet tempat objek yg akan dianalisis setelah itu menembus dan masuk ke detektor yang akan mengubah cahaya sampel menjadi arus listrik dan kemudian ke read out tempat membaca hasil analisis dari objek

    Terimakasih semoga membantu

    BalasHapus
  2. Haiibraidil,
    Saya akan coba menjawab permasalahan pada no 1
    Menurut saya sampel yang digunakan ialah sampel berupa senyawa poliena dan zat warna yang telah kita singgung pada pertemuan sebelumnya.

    BalasHapus
  3. Saya Melin Yohana Sitio ( A1C117038) akan menjawab permasalahan nomor 2. Dimana A itu adalah absorbansi , Dari hukum Lambart-Beer jika absorbansi yang dihasilkan berkisar antara 0,2-0,8 maka grafik akan berbentuk garis lurus.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Eliminasi

R eaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa dan juga reaksi yang hidrogennya berkurang dan mengakibatkan terbentuknya  ikatan baru serta reaksi yang terjadi dengan adanya bantuan basa. Pada reaksi ini molekul senyawa yang berikatan tunggal (ikatan jenuh) berubah menjadi senyawa berikatan rangkap (ikatan tak jenuh) dengan melepaskan molekul yang kecil. Reaksi Eliminasi terbagi menjadi dua yaitu reaksi Eliminasi E1 dan reaksi Eliminasi E2. Pada kesempatan kali ini kita terlebih dahulu akan membahas mengenai reaksi eliminasi E2. 1. Reaksi Eliminasi E2 Reaksi Eliminasi E2 disebut juga sebagai reaksi eliminasi bimolekuler . Reaksi E2 ini berlangsung dalam satu tahap, dimana pemutusan dan pembentukan ikatan terjadi secara bersamaan. Reaksi E2 ini mengalami orde reaksi 2 Karena ada dua faktor konsentrasi yang mempengaruhi laju reaksi, konsentrasi reaktan dan produk. Reaksi E2 ini juga larut dalam pelarut polar aprotic dan menyukai basa kuat

Prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik ( 2)

Assalamualaikum teman-teman, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya yaitu akan membahas prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik fokus senyawa quersetin bagian dari golongan flavonoid. Quersetin ( C 15 H 10 O 7 ) digunakan untuk mengurangi peradangan, memerangi radikal bebas, mencegah penyakit neurologis, antioksidan, anti kanker dan sebagainya. Rumus struktur quersetin  Kuersetin termasuk golongan flavonoid yang terdapat salah satunya di dalam buah anggur. Gambar buah anggur  Quersetin disintesis dimana gugus metil dimasukkan pada posisi ortho ke gugus hidroksi gugus katekol untuk meningkatkan aktivitas penyerapan radikal. Mirip dengan katekin, quersetin mengambil radikal bebas melalui reaksi transfer elektron. Kation radikal yang terbentuk setelah transfer elektron terdelokalisasi dan distabilkan dengan diperkenalkan kelompok donor elektron. Selain itu perantara kation radikal dari quersetin diharapkan makin distabilkan oleh efek

Prinsip-Prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (1)

Disini saya akan membahas prinsip-prinsip sintesis senyawa organik. Prinsipnya yaitu: 1. Diskoneksi Diskoneksi adalah pemutusan hubungan sehingga menjadi hubungan yang lebih sederhana. Ada beberapa pedoman dalam diskoneksi: a. Analisis - Pemutusan diusahakan di antara agar didapatkan bagian yang sama besar. - Mengutamakan rantai yang lurus agar gangguan dapat terjadi tapi lebih sedikit. - Senyawa aromatik  pemutusan hubungan dilakukan pada gugus penggantinya. - mengenal gugus fungsi dan  target - melakukan diskoneksi dengan reaksi yang mungkin b. Sintesis - membuat konsep  berdasarkan pengamatan  awal bahan - bila gagal dilakukan pengkajian ulang c. Pendekatan diskoneksi yang digunakan - senyawa aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida alifatik : substitusi nukleofilik - senyawa alÄ·ohol : mereaksikan karbonil dengan pereaksi grignard - senyawa eter dan tioeter : mekanisme  Sn atau williamso