Langsung ke konten utama

Persenyawaan Kimia Organik Heterosiklik

Assalamualaikum teman teman kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya, kalau kemaren kita membahas mengenai stereokimia lanjut persenyawaan kimia organik maka kali ini kita akan membahas mengenai persenyawaan kimia organik heterosiklik.

Senyawa heterosiklik itu ialah suatu senyawa yang dicirikan berhubungannya partikel penyusun unsur dalam struktur cincinnya. Partikel penyusun unsur disini tentunya kecuali zat arang. Senyawa-senyawa heterosiklik banyak sekali kegunaan nya dalam kehidupan sehari hari contohnya seperti obat-obatan  yang dijual dipasaran biasanya juga mengandung senyawa heterosiklik.


Example:

1.


Gambar diatas adala cycloserine, dimana cycloserine merupakan salah satu senyawa heterosiklik yang berguna bagi kehidupan kita, cycloserine merupakan sejenis antibiotik yang terdapat gugus isoksazolina didalamnya yang biasanya dapat digunakan sebagai obat antibakteri atau antituberkulosis.

2.
Gambar diatas adalah kafein, dimana kafein ini juga termasuk salah satu senyawa heterosiklik yang biasanya terdapat didalam kopi, berbicara mengenai kopi kita main tebak tebakan yokkk, kopi, kopi apa yang bikin kamu tersenyum dan bahagia, jawabannya adalahhhhhhh " kopinang kau dengan bismillah" wkwk. Sudah sudah balik lagi ke materi, kafein di dalam kopi ini bermanfaat sebagai suatu hal yang membuat bau dari kopi itu sangat khas dan selain itu juga bisa membuat seseorang itu merasa ingin terus menerus mencoba dan susah untuk berhenti.

Dalam pemberian nama senyawa heterosiklik biasanya digunakan metode penomoran dan huruf Yunani, dimana pemberian nomor yang terkecil di letakkan pada partikel penyusun unsur yang ada selain karbon.
Contoh dengan sistem penomoran:


Contoh dengan huruf yunani:



Permasalahan:
1. Mengapa partikel penyusun unsur pirol, furan, dan tiofen menyumbang kan sepasang muatan negatifnya ke awan π aromatik?
2. Mengapa senyawa heterosiklik dengan tiga konstituen penyusun unsur pada cincinnya adalah senyawa heterosiklik yang lebih reaktif ?
3. Mengapa senyawa heterosiklik itu dicirikan dengan struktur cincin selain partikel penyusun unsur karbon? Dan apakah kalo struktur cincin nya adalah hanya partikel penyusun unsur karbon tidak bisa dikatakan senyawa heterosiklik?


Komentar

  1. Halo raidil, saya ira desmila nim A1C117010, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3. Menurut saya kita harus melihat dulu apa saja atom penyusun dalam cincinnya, yg namanya heterosiklik yaitu beraneka ragam atom, artinya lebih dari satu jenis atom, jadi kita sama sama ketahui senyawa organik tidak lepas dari senyawa karbon maka untuk menjadi heterosiklik harus ada atom lain yang menunjangnya selain karbon. Semoga membantu...

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1.

    Menyumbangkan sepasang muatan merupakan prasyarat agar suatu senyawa tersebut merupakan senyawa heterosiklik.

    Sepasang muatan yang disumbangkannya akan menyebabkan heteroatom pada senyawa aromatik itu menyukai elektron hingga bermuatan parsial. Ada dua muatan parsial yang sering dipakai, yaitu δ− atau δ+. Namun pada kasus ini yang digunakan negatif parsial.

    BalasHapus
  3. saya cindy felia agam dengan nim A1C117046 saya akan menjawab permasalahan no 2 jadi kalau menurut saya mengenai hal tersebut , penyebab ia bisa lebih reaktif karena terjadinya terikat oleh cincin dan didalam cincin beranggota 3 ada 1 heteroatom yang berperan sebagai gabungan dari sifat reaktif dan biasanya bersifat stabil

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Eliminasi

R eaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa dan juga reaksi yang hidrogennya berkurang dan mengakibatkan terbentuknya  ikatan baru serta reaksi yang terjadi dengan adanya bantuan basa. Pada reaksi ini molekul senyawa yang berikatan tunggal (ikatan jenuh) berubah menjadi senyawa berikatan rangkap (ikatan tak jenuh) dengan melepaskan molekul yang kecil. Reaksi Eliminasi terbagi menjadi dua yaitu reaksi Eliminasi E1 dan reaksi Eliminasi E2. Pada kesempatan kali ini kita terlebih dahulu akan membahas mengenai reaksi eliminasi E2. 1. Reaksi Eliminasi E2 Reaksi Eliminasi E2 disebut juga sebagai reaksi eliminasi bimolekuler . Reaksi E2 ini berlangsung dalam satu tahap, dimana pemutusan dan pembentukan ikatan terjadi secara bersamaan. Reaksi E2 ini mengalami orde reaksi 2 Karena ada dua faktor konsentrasi yang mempengaruhi laju reaksi, konsentrasi reaktan dan produk. Reaksi E2 ini juga larut dalam pelarut polar aprotic dan menyukai basa kuat

Prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik ( 2)

Assalamualaikum teman-teman, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan dari materi sebelumnya yaitu akan membahas prinsip-prinsip dalam sintesis senyawa organik fokus senyawa quersetin bagian dari golongan flavonoid. Quersetin ( C 15 H 10 O 7 ) digunakan untuk mengurangi peradangan, memerangi radikal bebas, mencegah penyakit neurologis, antioksidan, anti kanker dan sebagainya. Rumus struktur quersetin  Kuersetin termasuk golongan flavonoid yang terdapat salah satunya di dalam buah anggur. Gambar buah anggur  Quersetin disintesis dimana gugus metil dimasukkan pada posisi ortho ke gugus hidroksi gugus katekol untuk meningkatkan aktivitas penyerapan radikal. Mirip dengan katekin, quersetin mengambil radikal bebas melalui reaksi transfer elektron. Kation radikal yang terbentuk setelah transfer elektron terdelokalisasi dan distabilkan dengan diperkenalkan kelompok donor elektron. Selain itu perantara kation radikal dari quersetin diharapkan makin distabilkan oleh efek

Prinsip-Prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (1)

Disini saya akan membahas prinsip-prinsip sintesis senyawa organik. Prinsipnya yaitu: 1. Diskoneksi Diskoneksi adalah pemutusan hubungan sehingga menjadi hubungan yang lebih sederhana. Ada beberapa pedoman dalam diskoneksi: a. Analisis - Pemutusan diusahakan di antara agar didapatkan bagian yang sama besar. - Mengutamakan rantai yang lurus agar gangguan dapat terjadi tapi lebih sedikit. - Senyawa aromatik  pemutusan hubungan dilakukan pada gugus penggantinya. - mengenal gugus fungsi dan  target - melakukan diskoneksi dengan reaksi yang mungkin b. Sintesis - membuat konsep  berdasarkan pengamatan  awal bahan - bila gagal dilakukan pengkajian ulang c. Pendekatan diskoneksi yang digunakan - senyawa aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida aromatik : substitusi elektrofilik - senyawa organo halida alifatik : substitusi nukleofilik - senyawa alķohol : mereaksikan karbonil dengan pereaksi grignard - senyawa eter dan tioeter : mekanisme  Sn atau williamso